Kamis, 01 Mei 2014



Setelah lama mengidam-idamkan ingin mencapai puncak rinjani di pulau Lombok yang terkenal dengan nama “Gunung nya Dewi Anjani” akhirnya tercapai juga pada bulan april 2014 ini. Tentu ini menjadi pengalaman yang menakjubkan bagi saya, oleh karena itu saya ingin membuat catatan kecil dalam perjalanan saya mencapai puncak rinjani ini.

Awal cerita saya memiliki keinginan berencana untuk pergi mendaki ke gunung rinjani, dengan keinginan itu saya pun mengajak teman2 dari berbagai daerah untuk ikut berkolaborasi meraih puncak dewi anjani ini. Dan usaha saya pun membuahkan hasil, setelah saya mengajak teman2, beberapa dari mereka pun tertarik akan ajakan saya, dan terharunya lagi ajakan saya pas dengan jadwal mereka karena sebagian besar dari teman-teman saya sudah bekerja. Terkumpul 6 org yang siap berangkat. Ini menjadi nilai plus bagi saya karena mereka pun sangat antusias dalam petualangan ke gunung Rinjani yang merupakan gunung idaman para pendaki.

Jelas saya menanti-nantikan keberangkatan ini. Teman-teman saya tidak semua dari jogja, mereka dari berbagai daerah di Indonesia, ada yang dari Jakarta, Solo, Pekalongan, dan Bandung, namun semuanya berkumpul di Jogja. Kita sepakat berangkat ke Lombok di mulai dari Jogja. Jogja dan rinjani memang Istimewa ya mereka menyatukan kami dari berbagai daerah untuk meraih 1 tujuan yaitu puncak dewi anjani hehe

Setelah kesepakatan di dapat kami memutuskan untuk berangkat menggunakan jalur darat. Waktu itu kita berangkat dari jogja menuju banyuwangi tanggal 22 april 2014 pagi dengan menggunakan kereta. Perjalanan menggunakan kereta selama kurang lebih 13 jam perjalanan, sungguh panjang dan cukup menguras tenaga hehe. Sampailah kami di stasiun banyuwangi baru, setelah keluar stasiun perut pun terasa lapar, tak pikir panjang lagi kita pun langsung menghampiri bapak-bapak penjual nasi di depan stasiun. Bapak itu menjual nasi bungkus dari daun pisang dia berjualan dengan menggunakan motor. Ntah apa nama nasi nya itu, namun terasa nikmat kawan…

istirahat sejenak di stasiun banyuwangi baru

Sekitar kurang lebih 1 jam setelah beristirahat dan makan, kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan ketapang untuk menyebrang ke pelabuhan gilimanuk Bali. Kami langsung memesan tiket kapal ferry dengan harga Rp.6.500 per orang untuk menyebrang. Kurang lebih 45 menit waktu perjalanan menyebrang menggunakan kapal ferry tersebut.

Memasuki tanggal 23 april 2014 Sampailah kami di pulau dewata, walaupun sekedar transit, setidaknya kami sudah menginjakan kaki di pulau Dewata tersebut haha… perjalanan pun kami lanjutkan, setelah melewati pemeriksaan KTP kami menuju terminal gilimanuk yang tak jauh dari pemeriksaan KTP itu. Di terminal gilimanuk kami bertemu 2 orang pendaki dari bandung, kami pun saling menyapa dan akhitrnya kita sepakat bersama-sama untuk mendaki bareng, hehe teman baru, keluarga baru J dan Sejenak kami beristirahat sembari tawar menawar harga untuk mendapatkan harga yang pas hingga tancap gasss!!! Hehehe

Tawar menawar bus pun memperoleh hasil, setelah kedua belah pihak antara kami dan supir bus menemukan jalan terang kami lekas memasukan barang dan tas kami ke dalam bus. Kami menaiki bus jurusan gilimanuk – ubung – padangbai. Dan tujuan kami jelas menuju pelabuhan padangbai. Pesan buat teman-teman hati-hati terhadap calo yang menaikan harga terlalu tinggi, kita juga harus memperkirakan harga sesuai tujuan, sebelum melakukan perjalanan alangkah baiknya bertanya pada teman atau browsing.
Perjalanan dari gilimanuk menuju padangbai memakan waktu sekitar 5-6 jam perjalanan, selama perjalanan terlihat dari wajah teman-teman yang tampak kelelahah, begitupula saya hehe, setelah melewati perjalanan panjang menggunakan kereta dan ferry dan akhirnya kami semua pun terlelap di bus selama perjalanan menuju padangbai.

Tak terasa perjalanan ini dari terang kembali ke terang. Di padangbai sudah menunjukan pukul 04.30 wita dan langit pun sudah berubah menjadi terang. Setelah selesai melaksanakan sholat subuh dan makan kami bergegas membeli tiket kapal dengan harga Rp. 40.000 per orang untuk melanjutkan perjalanan ke pelabuhan lembar pulau Lombok. Lagi- lagi waktu tempuh perjalanan menggunakan kapal ferry dari padangbai ke lembar memakan waktu yang lumayan panjang, sekitar 3 jam kami terombang-ambing di selat antara pulau bali dan Lombok.. hehehe


Pelabuhan Padangbai Bali

Setelah melewati laut itu, tibalah kami di pulau Lombok tepatnya pelabuhan lembar. Setibanya kami di lembar ada dari salah satu teman yang biasa di panggil emak beliau memiliki teman  di Lombok, temannya si emak ini adalah mbah Yudi. dan langsung saja beliau menghubungi mbah Yudi tersebut. Awalnya kami ingin langsung menuju ke aikmel dan melanjutkan ke desa sembalun tempat start pendakian, namun Setelah diberikan arahan untuk melanjutkan kerumah nya, kami pun langsung bergegas menawar angkutan carter agar bisa sampai dirumah nya mbah yudi itu agar dapat merebahkan badan dan membasahkan badan yang penuh dengan kelelahan haha.

Lokasi rumahnya mbah Yudi di daerah terara Lombok, waktu tempuh dari pelabuhan ke terara memakan waktu kurang lebih 2 jam. Sempat kelewatan karena maklum baru pertama kali ke Lombok jadi wajar lah nyasar dikit hehe. Dan setibanya kami dirumah mbah Yudi, kami di sambut langsung dengan si mbah kami pun saling berjabat tangan. alhamdulillah dapat beristirahat sejenak sambil sedikit bercerita dan mempersiapkan kekurangan perlengkapan yang akan dibawa. Desa terera ini masih lumayan jauh dari sembalun tempat pendakian/basecamp dan desa ini sudah ramai dengan penghuni baik itu pasar dll, jadi kami memutuskan untuk membeli perlengkapan baik itu logistik dll di sini.

rumah mbah Yudi di Terara lombok

Ada sekitar 3 jam kami beristirahat, makan, dan mandi kami melanjutkan kembali ke sembalun tempat salah satu teman emak yang kebetulan juga sebagai EO pendakian Rinjani yang biasa di panggil bang wawan/bang cepi. Ternyata si emak jam terbangnya sangat tinggi, temannya se-nusantara hehe. Alhamdulillah perjalanan kami pun terasa lebih mudah berkat adanya teman si emak kami hehe

Perjalanan dari terara ke sembalun memakan waktu kurang lebih 2 jam dengan jalur naik turun dan berbelok. Selama perjalanan kami menyempatkan diri mampir di puncak sembalun untuk sekedar berfoto foto hehe.. Desa sembalun sudah dalam ketinggian kurang lebih sekitar 1600mdpl, jadi wajar jika desa tersebut terasa dingin. desa sembalun ini juga terbilang ramai, sudah ada sekolah, kantor kepala desa, puskesmas serta ladang bertani dan berkebun warga. tak lupa sinyal hp juga ada loh disini hehe.
puncak desa sembalun

Sesampainya di desa sembalun kami mencari rumah bang wawan, tak lama mencari berjumpalah kami dengan bang wawan yang sekaligus rumahnya biasa dijadikan basecamp untuk para pendaki, kami tiba di rumah bang wawan sudah malam jadi kami memutuskan untuk mendaki besok nya pagi hari tgl 24 april 2014. Setelah makan dan sebagainya kami juga memutuskan membawa 1 porter untuk meringankan beban bawaan kami. Setelah sepakat kami beristirahat untuk mengisi tenaga dari agar dapat melanjutkan petualangan kami yang selanjutnya di pagi hari. Perjalanan panjang dari jogja – Lombok telah kami lalui dan saatnya kami beristirahat J

Rumah bang Wawan/cepi di Sembalun tempat kami beristirahat 

Fajar telah datang, terang pun tiba dan semangat pun membara hehehe, kami ber 9 ditambah 1 nya tentu saja bang wawan. perjalanan pun dimulai menuju pos pendaftaran, setelah semuanya selesai dan dipersiapkan dan kami pun siap memulai pendakian gunung rinjani. Tepat pukul 7 pagi tgl 24 april 2014 kami mulai pendakian kami. Dimulai dari pos pendaftaran menuju ke pos 1, waktu yang kami tempuh dari tempat pendaftaran menuju pos 1 memakan waktu sekitar 2 jam, dengan jalur landai melewati ladang warga, kalimati, hutan dan memasuki sabana. Di pos 1 kami menyempatkan diri beristirahat, karena cuaca saat itu sangat panas sehingga sangat menguras tenaga kami.








menuju pos pendaftaran dan jalur pendakian dari rumah bang cepi

Sekitar 30 menit kami beristirahat di pos 1, kami pun melanjutkan ke pos 2, dari pos 1 terlihat bagunan pos dua, gak begitu jauh dan trek pun masih terbilang landai, dari pos 1 ke pos 2 memakan waktu 45 menit dengan pemandangan sabana yang terbentang luas ditambah teriknya sinar matahari, haaauuuusss gaaaan… hahaha


pos 1 dan pemandangannya


Di perjalanan menuju pos 2 kita ketemu rombongan cewek2 dari korea loh, untung aja kita gak jadi boy band disana hehehe, dan selama perjalanan yg di jumpai hanya pendaki dari luar jarang sekali bertemu pendaki dari lokal terkecuali porter dan guide, entah mengapa L







pemandangan selama menuju ke pos 2


Sampai di pos 2 kami juga beristirahat lumayan lama juga hehe, ya karena perut juga sudah terasa lapar, di setiap pos gunung rinjani ini sudah ada selternya jadi bisa buat berteduh hehe. Setelah minum, ngemil dan mesen pizza hahaha, kami melanjutkan pendakian ke pos 3, pos makan !!! kenapa makan, nah kebanyakan para pendaki di pos 3 ini tempat transit makan buat ngisi tenaga karena trek setelah pos 3 ini adalah bukit penyesalan yang buat nyeselin deh hehehe jadi sebelum semakin nyesel jadi banyak deh yang makan di pos 3 selain itu di pos 3 juga terdapat sumber air jadi memudahkan kita buat masak-maksakan. Perjalanan ke pos 3 dari pos 2 memakan waktu 1-2 jam  dengan pemandangan masih sabana. Di pos 3 sudah banyak terlihat monyet-monyet liat, jd hati-hati sama makanan dan barang bawaan kalian yes kawan.
Di pos 3 kami lebih lama lagi beristirahat karena sekalian masak dan makan, dan sesampainya di pos 3 ini cuaca juga sudah mulai berkabut dan juga hujan, jadi selalu safety yes jika ingin melanjutkan perjalanan ke plawangan (area camp).



pos 2 sembalun

pemandangan menuju pos 3


pemandangan menuju pos 3


suasana pos 3


pendaki dari korea hehehe

Setelah makan, sholat dan mempersiapkan yang lainnya kami melanjutkan perjalanan ke plawangan agar bisa mendirikan tenda disana, namun didalam perjalanan hujan pun turun, kami pun memakai perlengkapan hujan yaitu mantel/ jas hujan. Hujan turun lumayan lama selama perjalanan menuju plawangan hujan tak kunjung berhenti sehingga membuat langkah kami semakin berat tengan trek yang terus nanjak dan terjal. Alhasil perjalanan kami dari pos 3 ke plawangan memakan waktu lama sekitar 5-6 jam. Jalan menuju pelawangan sudah mulai memasuki jalur akar, hutan namun gak begitu lebat dan trek nya yg nanjak terus tanpa landai hehe.

Akhirnya pendakian hujan-hujanan kami pun terlewatkan, tibanya di plawangan sudah hampir gelap dan tenda sudah berdiri, karena kami membawa 1 porter hehe… kami pun bergegas mengganti baju kami yang basah, lalu masak buat makan malam. Sungguh trek yang melelahkan hehe. Ya namanya juga mendaki pasti lelah ya hehehe… 




































tempat kami mendirikan tenda dan pemandangannya

Jam demi jam pun berjalan, kami pun beristirahat, karena pendakian belum selesai sampai di sini, masih ada jalur yang menanti di pagi buta. Ya, summit attack yang kami sepakati pukul 2.00 pagi tgl 25 april 2014 !!! setelah memasang alaram, kami beristirahat dan kembali terjaga pukul 1.00 teng. Langsung saja kami membuat minuman hangat dan memasak makanan instan untuk mengisi tenaga kami mencapai puncak. Tepat pukul 2.00 pagi kami pun melanjutkan perjuangan kami meraih puncak dewi anjani.
Setelah semua dipersiapkan, perjalanan pun di mulai, dengan menggunakan senter, jaket, sarung tangan, sepatu dan tak lupa 1 orang 1 botol air minum, karena trek ini sangat menguras tenaga. Perjalanan dari plawangan tempat kami mendirikan tenda ke puncak memakan waktu sekitar 4 -5 jam. Langkah demi langkah, semakin pagi pun suhu semakin dingin, belum lagi masih terasa ngantuk, namun itu tidak menjadi halangan, kami tetap berjuang demi meraih dan menginjakkan kaki di puncak Rinjani. Jalur menuju puncak terbilang gak mudah, karena berpasir sehingga langkah pun terasa berat, dari ronmbongan kami juga mulai terasa kelelahan, trek yang begitu panjang hampir membuat kami putus asa, namun kami saling mensupport, kami terus melangkah walaupun terasa berat. Mungkin di antara pendaki-pendaki lain kami yang paling lama mencapai puncak, namum kami tidak mempermasalahkan itu, yang terpenting semangat dari kami mencapai puncak tersebut. Yang sangat terharu salah satu dari rombongan saya yaitu si mak, yang kami anggap emak kami. Beliau sudah berumur sudah sekitar 50 tahun, namun semangat dan tekatnya beliau tak kalah layaknya anak muda beliau mampu mencapai puncak walaupun membutuhkan waktu lama. Tekat dan semangatnya membuat kami bangga, beliau adalah pahlawan! Beliau adalah kartini Indonesia! Dan kami pun saling berjabat tangan, saling memberikan selamat karena mampu mencapai puncak yang bisa di bilang tidak mudah itu, kami bangga menjadi bagian dari Indonesia, Indonesia sangat Luar Biasa indah. Kami sangat bahagia bisa berada di salah satu pasak bumi yang indah ini, Terimakasih Tuhan, terimakasih semuanya. Kalian luar biasa!!!













trek menuju puncak serta pamandangannya









saat berada di puncak rinjani


Lumayan lama kami berada di puncak, setelah kembali mengisi tenaga dan berfoto-foto kami kembali menuju camp, banyak dari kami merasa begitu kelelahan sehingga kami berada di plawangan selama 2 malam untuk kembali mengumpulkan tenaga kami, karena cuaca yang masih belum stabil, kami memutuskan tidak turun ke segar anak, namun 2 dari rombongan kami tetap melanjutkan ke segera anak dan kami menunggu mereka di plawangan, 2 malam berada di plawangan membuat logistik semakin menipis namun cukup selama kami berada di plawangan. Semalam sudah terlewati dan teman kami dari segar anak pun kembali ke plawangan dengan selamat, namun kami menabah semalam lagi di plawangan. Mereka yang dari plawangan banyak bercerita kami pun saling bercanda dan bercerita hingga bermain kartu remi, oya teman kami 2 org yang dari segar anak itu membawa ikan loh, mereka berhasil mancing dan mendapakan ikan sebanyak 12 ekor, Alhamdulillah makan ikan hehehe sungguh nikmat hehe…
sedikit pemberitahuan, kami berada di pelawangan selama 3 malam, dan mungkin karena kami ikut terlarut sama suasana dan kebersamaan kami disana, selama 3 malam itu pula kami di tegur oleh tetangga yang berada sekitaran tenda kami, bagaimana tidak diantara banyaknya tenda disana hanya tenda kami yang terlihat hidup, penuh canda dan tawa hehe.. tak heran orang-orang di sekitaran tenda kami meminta untuk mengecilkan suara dikarenakan mereka yang akan summit perlu beristirahat untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju puncak hehehe

Malam kedua pun terlewati di plawangan, dan kami berkemas untuk turun menuju basecamp, kami tidak jadi turun melewati jalur senaru karena ada diantara dari rombongan kami yang tidak kuat dan terhalang juga oleh waktu sehingga kami pun memutuskan untuk tetap turun melewati jalur sembalun. Selama perjalanan turun Alhamdulillah kami tetap sehat, cuma sedikit kelelahan karena kami sudah kehabisan logistik. Pos demi pos kami lewati, dan sampailah kami di pos 2, pada saat di pos 2 kami benar2 sudah hampir kehabisan tenaga, dan beruntung ada seorang porter yang memberi kami seplastik nasi mateng, masih hangat, langsung saja kami memakannya karena sudah begitu lapar, tanpa lama2 kami mengambil sisa bumbu nasi goreng dan langsung mencampurkannya ke nasi yang masih hangat tersebut, walau tanpa digoreng, namun terasa begitu nikmat, wajar saja karena kami semua sudah sangat lapar hehe, tak sebatas nasi saja, kami pun mencari sisa-sisa buah nanas yang masih segar, sungguh segar buah itu  walaupun sekedar sisa sisa. Setelah tenaga dan energi kembali terkumpul, kami melanjutkan jalan menuju basecamp dan kami pun akhirnya sampai dengan selamat di basecamp. Alhamdulillah petualangan kali ini begitu berkesan bagi saya, memberikan pengalaman yang luar biasa walau kami semua merasa lelah namun kita semua dibalut rasa bahagia diiringi canda dan tawa J



Pesan saya tolong jaga kebersihan di gunung, minimal kita bisa membawa sampah kita sendiri turun ke bawah, karena saya lihat di rinjani sudah penuh dengan sampah yang berserakan. 



Disini aku melihat dunia baru
disini aku merasakan tetesan air
disini aku merasakan panas nya mentari
disini aku berbagi
disini aku berjuang
disini aku berada di bawah hamparan langit dan bintang
disini aku bermain dengan kabutnya awan
disini aku merenung
disini aku menjaga
disini aku merindukan kebahagiaan
Disini, Di Ketinggian, Diatas Awan



0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!