Penenangan adalah wujud sifat manusia, meneduhkan ruang hati
pada rasa kenyamanan dan ketentraman. Bumi di pijak dengan segala yang
mengisinya, air yang tenang mengayomi kehidupan, tanah gembur asupan flora
serta fauna yang berkumpul dalam koloni etis sebuah alam liar. Manusia sebagai
bagian paling dinamis dengan skala prioritas tujuan kehidupan, mengeksplorasi
dengan cerdas memanfaatkan apapun untuk bertahan normal sampai anak pinak.
Meluku tanah menanam apa yang disukainya serta mengayuh
daging sesuai yang diinginkan, memang begitulah proses kebutuhan jalinan antara
manusia dan alam sebagai struktur yang kita kenal di pelajaran biologi dengan
istilah simbiosis mutualisme, berjalan selaras seimbang serta berkelanjutan.
Akan tetapi, sesuatu ada kapasitas akibat yang di timbulkan, entah itu sebuah
gejala alami atau kecurangan-kecurangan yang tidak di sengaja atau memang
dilakukan karena kurang puasnya manusia dengan kebutuhan hidupnya.
Bumi seisinya tercipta dengan segala fasilitas alami untuk
dimanfaatkan manusia, manusia tak akan bisa hidup dan bertahan sekian ribu
peradaban di berbagai macam belahan dunia, berkumpul menjadi kumpulan
kremasyarakatan yang terus berkembang dari tradisional sampai peradaban modern.
Manusia semakin banyak dan bumi tetap satu, kebutuhan dasar makanan meningkat
seiring kebutuhan manusia, dasar dari kehidupan adalah ketersediaan sumber daya
pangan, isu tentang kerusakan alam menjadi hal biasa, ada tanggapan pun pula
bersifat acuh beberapa manusia yang mementingkan kejayaan semata. Saat ini menyoroyi permasalahan global yang bumi
sebagai rumah tinggal kehidupan menjadi perhatian serius beberapa kalangan
pemerhati, gerakan ataupun suara untuk melindungi bumi dari proses eksploitasi
berdengung kencang, walaupun sedikit saja merubah keadaan, tapi tidak salah
kita mulai melakukan dengan rencana kecil, ketika keluar dari pintu rumah kita,
mereka-reka kebutuhan secara efisien, menangani sampah secara bijak, ataupun
menghemat apapun sumber daya yang tersedia selaras kebutuhan. Jangan sampai
kita lupa momen indah di waktu kecil itu hilang, impresi alam yang murni sulit
kita temukan untuk bertetirah merindu ketenangan.