Senin, 24 Maret 2014


Terbentang luas sabana citra rasa Nusantara di balut langit biru yang menjadikan perpaduan yang menawan. Lekuk tanah membentuk garis-garis menjulang hingga ke tempat tertinggi bernuansa hijau kekuningan dibawah terik matahari.





Langit biru berhiaskan bulan menggambarkan keindahan alami yang nyata, menyegarkan mata bermanjakan panorama negeri khatulistiwa.





Jalan setapak yang berirama terlihat ramah menuntun langkah perjalanan, memberikan warna di setiap sudut pandang, sembari menanti tetesan dahaga penghapus debu.





Hamparan hijau di balik cahaya senja yang mendamaikan, terbentang menyajikan pesona khas sore berlatarkan kegagahan puncak di sebrang mata memandang. Mengantarkan langkah untuk mencapai tujuan.





Senja nan menawan melengkapi sisi keindahan langit biru berlapis kemerahan, menyatu membentuk lukisan nyata menyambut datangnya gelap.





Membangun sebuah kamar untuk menikmati tiap jengkal tanah dengan latar panorama sabana, merebahkan badan untuk beristirahat dan menyambut berbagai keindahan di setiap sudut pandang.

Gunung Lawu

                                         
Kali ini aku mau cerita sedikit perjalanan ke gunung lawu via cemoro sewu Magetan, Jawa Timur. Perjalanan di mulai dari Jogja sampai pada akhirnya sampai ke pucuk gunung lawu.

Buat teman2 yang baca, aku disini gak menyajikan detail untuk transportasinya dari jogja hingga ke basecamp cemoro sewu nya. Untuk informasi transportasinya aku rasa sudah banyak, tinggal google aja kan yak hehe, tapi kalo temen2 mau tanya2 juga seputar transportnya bisa juga tanya2 ke aku, tp japri (jaringan pribadi) yes :D






Baiklah dimulai saja. Perjalanan nya waktu itu tanggal 19 oktober 2013 tepat di hari weekend yaitu sabtu. Ngomongin sedikit  masalah weekend, ya gak heran lagi kalo gunung2 di Indonesia itu rame di kunjungi para pencari cinta, eh pendaki maksudnya hehe. Apalagi gunung lawu ini, bisa di bilang gunung bintang 5 lah, soalnya setelah pos 5 ada foodcourt nya yang biasa para pendaki bilang foodcourt / warung nya mbok yem atau mbok pri aku juga kurang tau lupa nanya hehe. Nah kebayang kan kalo ada warung di atas awan, mesti rame warungnya, dan kebetulan juga gunung lawu ini menjadi gunung favorit para pendaki. Alhasih di hari weekend pendaki pun rame.

Oke kembali ke perjalanan. Waktu itu kita ber 8 berangkat dari jogja sekitar jam 10an siang menuju solo menggunakan kereta pramex. Perjalanan dari jogja ke solo menggunakan kereta sekitar 1 jam. Sesampainya kita di stasiun solo balapan gak jauh dari stasiun kita jalan ke terminal tirtonadi sekitar 15 menit dari stasiun, ya itung2 pemanasan dulu sebelum mendaki, tapi gak salah lagi hari itu memang panas terik matahari gak jalan juga sebenarnya udah panas hehe.

Sampailah kita di terminal tirtonadi sekitar jam 12 kurang, sembari menunggu bus tujuan tawang mangu kita beristirahat sejenak. Tak hanya kita yang ingin ke lawu, banyak juga kita menjumpai pendaki2 lain baik itu dari solo, jogja dan sekitarnya juga kita jumpai di terminal ini. Dan yang namanya pendaki kalo ketemu pendaki lain ya saling sapa menyapa deh, kita pun berkenalan dan bercerita dengan mereka. Karena mempunyai visi dan misi yang sama akhirnya kita berangkat dalam 1 bis hehe. Selama perjalanan dari solo ke terminal tawang mangu kita ikut membaur dengan masyarakat yang ingin ke tawang mangu. Namun selama perjalanan entah apa obsesi sang supir bus tersebut yang selalu menaikan penumpang sampai penuh sesak, tak heran juga banyak yang protes selama perjalanan karena sang supir tersebut terus mencari penumpang, andai bus itu bisa ngomong mungkin dia merasa kelelahan karena dipaksakan untuk menampung penumpang hingga oper dosis hehe. Alhasil kita pun gagal istirahat di dalam bus.

Kurang lebih selama 3 jam kita berada di dalam bus yang penuh sesak, akhirnya sampe juga di terminal tawang mangu sekitar pukul 14.30 siang. Sesampainya di tawang mangu kita tidak perlu repot2 mencari angkutan menuju basecamp cemoro sewo, sang supir langsung menghampiri dengan sendirinya, mungkin karena melihat kita membawa tas yang gede2 dan rame sang supir pun langsung menawarkan dirinya untuk mengantarkan kami menuju basecamp. Tawar menawar pun tak berlangsung lama, setelah menemui kesepakatan, kita pun langsung memasukan tas2 ke dalam mobil. Setelah selesai memasukan barang2, kita meminta sang supir untuk menunggu karena aku dan teman2 sudah merasa kelaparan dan mencari makan di sekitaran terminal. Harga makanan di terminal tawang mangu sangat terjangkau kawan, makan banyak deh hehe.

Berangkat lah kita menuju basecamp, jarak dari tawang mangu ke cemoro sewu gak terlalu jauh, sekitar 1 jam kita sampe di basecamp cemoro sewu. gak hanya kita saja yg nanjak, mobil yang mengantarkan kami juga melewati perjalanan yang nanjak hingga sampai ke cemoro sewo. Sampailah kita di bascamp cemoro sewu yang sudah penuh dengan pendaki2 lain dari berbagai daerah. Banyak dari mereka menggunakan kendaraan pribadi, terlihat banyak kendaraan yg parkir di sekitaran basecamp. Setelah melewati perjalanan panjang dari jogja sampai ke cemoro sewu kita memilih untuk beristirahat sejenak. Dan tak lama kita beristirahat kabut pun turun menyelimuti kawasan basecamp dan akhirnya hujan pun turun.

Gerbang Pendakian Cemoro Sewu

Lama kita menunggu hujan hingga magrhib menjelang, setelah selesai sholat maghrib kita pun memutuskan untuk memulai pendakian, walaupun masih hujan namun gak begitu deras. Setelah mempersiapkan semua kita pun memulai pendaikan jam 18.45an. selama perjalanan gerimis pun tak kunjung reda sampai menuju pos 1. Karena gerimis membuat perjalanan kita melambat. Namun akhirnya hujan pun reda setelah melewati pos 1. Di pos 1 banyak pendaki2 yang beristirahat dan tak lama kita pun melanjutkan perjalanan menuju pos 2.

Mulai terasa semakin lama trek semakin nanjak, ya namanya gunung pasti nanjak ya hehe. Trek lawu ini sudah jelas dan membentuk tangga2 batu sehingga memudahkan kita buat mendaki. Setelah beberapa jam berjalan kita pun sampai di pos 2, di pos 2 ini banyak juga para pendaki yg beristirahat bahkan membangun tenda, kita pun istirahat sembari membuat minuman hangat dan bercerita. Tak lama kemudian karena efek hujan tadi membuat kita kehabisan tenaga dan malam pun semakin larut akhirnya kita memutuskan untuk membangun tenda di pos 2 ini untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan besok pagi nya. Setelah hujan tadi cuaca sekarang berubah cerah, banyak bintang terlihat dengan mata. Langit luas bertabur bintang, aku rasa hotel bintang 5 pun kalah dengan panorama berjuta bintang di malam ini hehe. Kita membangun 1 tenda berkapasitas 3 orang, karena keterbatasan lahan dan juga banyak yang bermalam di pos ini. akhirnya yang lain nya memilih tidur di luar berselimutkan sleeping bag. Suhu di pos 2 tidak terlalu dingin sehingga kita memberanikan diri untuk tidur hanya berselimutkan SB (jangan di tiru yes).

Trek G. Lawu

Pagi menjelang, terang datang dan gelap pun jatuh. Pagi itu sekitar pukul 5 aku dan teman2 sudah bangun dan mempersiapkan jasmani dan rohani untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak. Sebelum jalan kita masak dan minum untuk menambah energi biar lebih bersemangat. Puncak aja semangat menanti kedatangan kita, kita juga harus bersemangat dong hehe. Setelah selesai packing kita melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya yaitu pos 3.

Selama dalam perjalanan kita banyak bertemu pendaki2 lain yang turun karena banyak dari mereka yang melanjutkat muncak tadi malam. Di dalam perjalanan menuju pos 3 ada 1 teman aku yang merasa kecapekan dan gak mampu melanjutkan pendakian ke puncak, setelah kita berdiskusi akhirnya teman aku itu gak ikut ke puncak dan memilih untuk turun dan menunggu kami di basecamp. Dia gak sendirian, ada teman aku yang nemenin dia turun, akhirnya kami ber 6 pun tetap melanjutkan perjalanan ke puncak.

Pos 3 

Foto yang diambil selama perjalanan


Walaupun 2 teman aku gak ikut muncak semangat masih tetap membara haha. Pos demi pos pun kita lalui, pemandangan demi pemandangan pun kita foto dan sampailah kita di warung makan mbok yem!! Yeah makan!! namun apa yang terjadi, ternyata warungnya mbok yem tutup, aggghh gagal makan enak. Dan sekali lagi walaupun warung nya tutup kami tetap bersemangat untuk kepuncak. Puncak sudah tidak jauh lagi dari warung nya mbok yem, sekitar 1 jam sudah bisa sampai di puncak. 

Pos 4

View dari Pos 4

 View dari Pos 5



Penampakan warung mbok Yem (diambil bukan saat pendakian ini) hehe


Tanpa berlama-lama kita pun melanjutkan perjalanan menuju puncak. Sampailah kita di puncak, yang menunjukan sekitar pukul 12 lewat. Siang itu cuaca sangat cerah, matahari menyinari. Tapi siang itu tak terasa panas walaupun matahari pas berada atas di kepala. Menurut teman2 lain Gunung lawu memang terkenal dengan dingin nya sehingga wajar saja di puncak dengan keadaan matahari cerah tidak terasa panas dan memang benar kawan! Di puncak masih terlihat rame dengan pendaki2 lain yang asik sibuk berfoto-foto sementara kita juga gak mau kalah sibuk dan ikut ambil bagian berfoto ria hehe. Setelah asik foto2, kita beristirahan dan makan untuk kembali menambah energi, di dekat puncak terdapat sebuah gubuk kecil tempat kami berlindung dari dinginnya lawu, kita pun mengisi perut yang mulai terasa lapar. Kami makan sembari bercerita-cerita dan melanjutkan perjalanan turun. Alhamdulillah selama perjalanan kita dari jogja-solo-puncak lawu berjalan lancar dan selamat sampai kembali lagi ke jogja.


Sekilas Panorama Gunung Lawu 


Selama perjalanan sesekali kita akan menjumpai bunga edelweis


Diambil dari Pos 4


Puncak Lawu


Pemandangan dari Puncak Hargo Dumilah



Puncak Hargo Dumilah

Sekian cerita singkat dari saya. wasallam :)
Lestarilah Negriku
Salam


Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!